SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di Indonesia memiliki 3 sistem pengisian kendaraan listrik, yaitu Type 2 AC Charging, DC Charging CHAdeMO dan DC Charging Combo Type CCS2. Penting diketahui oleh pemilik mobil listrik, agar tidak kebingungan ketika akan isi ulang baterai listrik di SPKLU.
Ketiga sistem isi ulang baterai listrik tersebut tentu memiliki kegunaan dan fungsi yang berbeda-beda, misalnya Type 2 AC Charging, yang digunakan untuk pengecasan lambat. Nah, kali ini kami akan membahas sistem pengisian CHAdeMO dengan lengkap dan rinci.
Apa itu DC Charging CHAdeMO?
Pertama, kita akan membahas pengertian CHAdeMO terlebih dahulu. Jadi, CHAdeMo adalah sebutan untuk pengisian cepat kendaraan listrik. CHAdeMO 1.0 bisa menghasilkan sampai 62,5 kWh dengan 500 V, 125 A DC dengan konektor listrik khusus untuk CHAdeMO.
Sekarang sudah ada CHAdeMO 2.0 baru yang telah ditingkatkan, bisa menghasilkan 400 kW dengan 1000 V, 400 A DC. Pesaing CHAdeMO untuk pengisian mobil listrik arus searah adalah CCS1 dan CSS2, yang banyak digunakan di Eropa.
CHAdeMo sendiri adalah singkatan dari CHArge de Mode. Dikembangkan oleh kolaborasi pabrikan kendaraan listrik Jepang dan TEPCO (Tokyo Electric Power Company). CHAdeMo mulai dikembangkan tepatnya pada tahun 2010 lalu.
Baca Juga :
Daya Listrik yang Dihasilkan DC Charging CHAdeMO
Seperti yang disebutkan di atas, CHAdeMO mampu menghasilkan listrik hingga 62,5 kW, 500 V di arus maksimal 125 A. Mereka telah meningkatkan kemampuannya sampai 400 kW. Namun, semua CHAdeMO yang terpasang hanya berukuran 50 kW, atau bahkan kurang dari yang tertulis.
Lalu, seberapa cepat pengisian baterai listrik oleh CHAdeMO? Kami mengambil contoh Nissan Leaf dan Mitsubishi iMiEV, yang bisa diisi penuh dengan CHAdeMO dalam waktu kurang dari 30 menit. Namun, untuk daya yang lebih besar, kecepatan daya maksimal 50 kW tidak memadai lagi untuk fast charging.
Bandingkan dengan sistem supercharger yang dimiliki Tesla, yang bisa mengisi daya dua kali lebih cepat do 120 kW. Sekarang, sistem pengisian DC CCS (1&2) pun bisa isi ulang lebih cepat dibandingkan dengan CHAdeMO, tepatnya tujuh kali lebih cepat daripada CHAdeMO 50 kW.
Perbedaan CHAdeMO dengan CCS
Masih banyak masyarakat yang belum tahu perbedaan CHAdeMO dan CCS. Yang jelas, keduanya adalah sistem isi ulang mobil listrik standar yang berasal dari dua organisasi yang berbeda, CHAdeMO berasal dari Japan Electric Vehicle Fast Charger Association, dan CCS berasal dari European Automobile Association.
1. CHAdeMO
- CHAdeMO diluncurkan oleh apan Electric Vehicle Association dan the Japan Electric Vehicle Charging Association.
- CHAdeMO standar bisa suplai listrik sampai 62,5 kW melalui sumber arus DC 500 V dan 125 V.
- Versi kedua CHAdeMO mendukung suplai listrik hingga kecepatan 400 kW.
- Colokan dibagi dua, colokan untuk isi ulang biasa dan fast charging.
- Kedua colokan biasa dan fast charging memiliki bentuk, tegangan pengecasan dan fungsi berbeda.
- Di tahun 2022 ini, CHAdeMO tetap populer di Jepang, namun sedikit digunakan di mobil yang dijual di Eropa dan Amerika Utara.
2. CCS
- Dibuat oleh 8 pabrikan mobil ternama Amerika dan Jerman, seperti Ford, GM, Audi, BMW, Chrysler, Mercedes-Benz, Porsche dan Volkswagen.
- CCS digunakan di Amerika Serikat, negara Uni Eropa dan negara-negara yang mengadopsi standar keduanya, seperti Singapura, India, Rusia, Korea Selatan dan lain sebagainya.
- Memiliki dua versi, yaitu Combo 1 dan Combo 2.
- Bisa digunakan untuk slow charging dan fast charging.
Di Mana Menemukan CHAdeMO?
SPKLU yang dibangun di Indonesia telah menyediakan sistem pengisian listrik CHAdeMO. Nantinya, semakin banyaknya SPKLU di Indonesia, CHAdeMO pun bisa ditemukan di berbagai daerah, tidak hanya di Jakarta dan sekitarnya saja.
Namun, jika berbicara keberadaan CHAdeMO di dunia, sistem ini telah digunakan di berbagai negara di seluruh dunia. Menurut CHAdeMO, telah ada lebih dari 30 ribu titik pengisian daya, yang telah dilengkapi dengan CHAdeMO.
DC Charging CHAdeMO adalah sistem pengisian mobil listrik standar yang dikembangkan oleh Jepang. Selain digunakan di Jepang, CHAdeMO juga digunakan di Eropa dan Amerika Utara. Contoh mobil listrik yang kompatibel dengan CHAdeMO adalah Nissan Leaf, Toyota Prius Plug-In dan lain sebagainya.
Baca Juga :