Mobil Hybrid-Listrik Vs LCGC

Dalam beberapa tahun terakhir, lanskap industri otomotif Indonesia tengah mengalami pergeseran besar. Ketika mobil listrik dan hybrid semakin digemari, segmen Low Cost Green Car (LCGC) justru mulai kehilangan daya tariknya.

Pertumbuhan Signifikan Kendaraan Elektrifikasi

Mobil Listrik – Mobil Listrik Gilas LCGC

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hingga April 2025, penjualan mobil hybrid di Indonesia telah mencapai 18.462 unit, atau sekitar 7,2 persen dari total pasar.

Sementara itu, mobil listrik murni mencatat penjualan yang lebih tinggi, yakni 23.952 unit atau 9,3 persen dari pangsa pasar otomotif nasional.

Angka-angka ini menunjukkan satu hal penting: kendaraan elektrifikasi kini menguasai lebih dari 16 persen pasar mobil Indonesia.

Namun, pertumbuhan ini ternyata tak hanya menjadi kabar baik bagi produsen mobil listrik. Di sisi lain, ada segmen yang justru tertekan.

LCGC: Korban Diam-Diam dari Tren Elektrifikasi

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, menyebut bahwa meningkatnya penjualan kendaraan elektrifikasi turut menggerus pasar mobil konvensional — khususnya di segmen LCGC.

“Jadi xEV kita sudah 16 persen lebih, dan tentunya ini karena pasarnya yang tumbuh, maka makan dari konvensional. Yang kemakan adalah dari LCGC dan juga konvensional non-LCGC,” ujarnya.

Pernyataan ini bukan sekadar asumsi. Data menunjukkan, penjualan LCGC memang terus menurun. Pada 2023, segmen ini masih mencatat angka penjualan 204.705 unit, namun pada 2024 anjlok menjadi 176.766 unit. Meski secara persentase pangsa pasarnya relatif stabil, volume penjualannya mengalami koreksi cukup tajam.

Mengapa LCGC Mulai Ditinggalkan?

LCGC pada dasarnya dirancang sebagai solusi kendaraan terjangkau dan hemat energi, serta sempat menjadi primadona pembeli mobil pertama. Namun, belakangan daya tarik itu mulai meredup. Salah satu penyebab utamanya adalah kenaikan harga.

Kini, beberapa model LCGC bahkan dijual mendekati atau melampaui Rp 200 juta. Hal ini membuat posisi LCGC sebagai mobil murah semakin dipertanyakan. Perlu dicatat, kenaikan harga tersebut bukan sepenuhnya keputusan produsen, melainkan harus melalui persetujuan dari Kementerian Perindustrian.

Siapa Saja Pemain Utama di Segmen LCGC?

Hingga saat ini, segmen LCGC dihuni oleh lima model dari tiga merek besar, yaitu:

  • Toyota Agya

  • Toyota Calya

  • Daihatsu Ayla

  • Daihatsu Sigra

  • Honda Brio Satya

Kelima model ini dulunya adalah tulang punggung penjualan mobil nasional. Namun, tren konsumen kini mulai beralih ke kendaraan elektrifikasi yang menawarkan efisiensi, teknologi canggih, dan insentif pajak yang menarik.


Perubahan selera pasar bukanlah ancaman, melainkan sinyal. LCGC tidak harus kalah dalam permainan ini—asal mampu beradaptasi. Dengan semakin banyaknya konsumen yang melek teknologi dan sadar lingkungan, mungkin inilah saatnya LCGC tidak sekadar murah, tapi juga pintar dan ramah lingkungan.

Apakah kita akan melihat LCGC versi hybrid atau bahkan listrik dalam waktu dekat? Waktu yang akan menjawab.